SEUNTAI KATA ANDAI
andai rasa bisa memilih atau di pilih
aku tidak ingin memiliki rasa yang serumit ini
namun nyatanya......
rasa tak akan bisa memilih atau di pilih
kepada siapa akan menghampiri atau di hampiri
andai rasa tidak di penuhi dengan misteri
mungkin aku akan berhenti untuk selalu mengagumi
namun nyatanya berfikir logika hanya bisa di ucapkan oleh kata-kata
lagi-lagi hanya perasaanlah yang berperan banyak dalam argumen rasa
berlari dan teriak sekencang mungkin sebagai landasan jalan untuk menghirup udara segar agar terlepas dari ruangan yang pengap ini,
namun nyatanya semua itu sia-sia...
lagi-lagi aku terjebak di dalam ruangan kosong penuh harap
menguntai beribu kata andai dengan goresan tinta tak bermakna
dengan di sadarai aku bertingkah bodoh terhadap diri ku sendiri
dengan di sadari aku telah menggoreskan luka untuk diriku sendiri
dengan di sadari aku telah menyakiti hati ku sendiri
entah perihal apa yang membuat ku sampai tak mengerti mengapa masih saja menyimpan rasa itu
dan entah sampai kapan rasa itu akan tetap tersimpan
yang jelas kata andai tetap membuatku mengaguminya dalam diam ku dan
mencintainya dalam do'a ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar